Pengetahuan atau Ilmu Geologi didasarkan
kepada studi terhadap batuan. Diawali dengan mengetahui bagaimana
batuan itu terbentuk, terubah, kemudian bagaimana hingga batuan itu
sekarang menempati bagian dari pegunungan, dataran-dataran di benua
hingga didalam cekungan dibawah permukaan laut. Kemanapun anda menoleh,
maka anda selalu akan bertemu dengan benda yang dinamakan batu atau
batuan. Sebut saja kerakal di halaman rumah, kemudian di jalan yang
landasannya atau bagian tepinya dibuat dari batu. Di dasar atau tebing
sungai, bahkan menengok bagian dari rumah anda mungkin sebagian besar
terbuat dari batu. Batu atau batuan yang anda lihat dimana-mana itu, ada
yang sama warna dan jenisnya, tetapi juga banyak yang berbeda. Tidak
mengherankan apabila batuan merupakan bagian utama dari Bumi kita ini.
Berdasarkan persamaan dan perbedaan tadi, maka kita berupaya untuk mengelompokannya. Dari hasil pengamatan terhadap jenis-jenis batuan tersebut, kita dapat mengelompokkannya menjadi tiga kelompok besar, yaitu (1) batuan beku, (2) batuan sedimen, dan (3) batuan malihan atau metamorfis. Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para ahli Geologi terhadap batuan, menyimpulkan bahwa antara ketiga kelompok tersebut terdapat hubungan yang erat satu dengan lainnya, dan batuan beku dianggap sebagai nenek moyang dari batuan lainnya. Dari sejarah pembentukan Bumi, diperoleh gambaran bahwa pada awalnya seluruh bagian luar dari Bumi ini terdiri dari batuan beku. Dengan perjalanan waktu serta perubahan keadaan, maka terjadilah perubahan-perubahan yang disertai dengan pembentukan kelompok-kelompok batuan yang lainnya. Proses perubahan dari satu kelompok batuan ke kelompok lainnya, merupakan suatu siklus yang dinamakan 'Siklus Batuan'.
Pada
gambar diatas diperlihatkan bagaimana perjalanan daur tersebut. Melalui
daur batuan ini, juga dapat diruntut proses-proses geologi yang bekerja
dan mengubah kelompok batuan yang satu ke lainnya. Konsep daur batuan
ini merupakan landasan utama dari Geologi Fisik yang diutarakan oleh
JAMES HUTTON. Dalam daur tersebut, batuan beku terbentuk sebagai akibat
dari pendinginan dan pembekuan magma. Pendinginan magma yang berupa
lelehan silikat, akan diikuti oleh proses penghabluran yang dapat
berlangsung dibawah atau diatas permukaan Bumi melalui erupsi gunung
berapi. Kelompok batuan beku tersebut, apabila kemudian tersingkap
dipermukaan, maka ia akan bersentuhan dengan atmosfir dan hidrosfir,
yang menyebabkan berlangsungnya proses pelapukan. Melalui proses ini
batuan akan mengalami penghancuran. Selanjutnya, batuan yang telah
dihancurkan ini akan dipindahkan/digerakkan dari tempatnya terkumpul
oleh gayaberat, air yang mengalir diatas dan dibawah permukaan, angin
yang bertiup, gelombang dipantai dan gletser dipegunungan-pegunungan
yang tinggi. Media pengangkut tersebut juga dikenal sebagai alat
pengikis, yang dalam bekerjanya berupaya untuk meratakan permukaan Bumi.
Bahan-bahan yang diangkutnya baik itu berupa fragmen-fragmen atau bahan
yang larut, kemudian akan diendapkan ditempat-tempat tertentu sebagai
sedimen.
Proses
berikutnya adalah terjadinya ubahan dari sedimen yang bersifat lepas,
menjadi batuan yang keras, melalui pembebanan dan perekatan oleh senyawa
mineral dalam larutan, dan kemudian disebut batuan sedimen. Apabila
terhadap batuan sedimen ini terjadi peningkatan tekanan dan suhu sebagai
akibat dari penimbunan dan atau terlibat dalam proses pembentukan
pegunungan, maka batuan sedimen tersebut akan mengalami ubahan untuk
menyesuaikan dengan lingkungan yang baru, dan terbentuk batuan malihan
atau batuan metamorfis.
Apabila
batuan metamorfis ini masih mengalami peningkatan tekanan dan suhu,
maka ia akan kembali leleh dan berubah menjadi magma. Panah-panah dalam
gambar, menunjukan bahwa jalannya siklus dapat terganggu dengan adanya
jalan-jalan pintas yang dapat ditempuh, seperti dari batuan beku menjadi
batuan metamorfis, atau batuan metamorfis menjadi sedimen tanpa melalui
pembentukan magma dan batuan beku. Batuan sedimen dilain pihak dapat
kembali menjadi sedimen akibat tersingkap ke permukaan dan mengalami
proses pelapukan.